Rabu, 15 Februari 2017

Si Kecil Demam, Perlukah ke Dokter Anak?


Credit image: metroparent.com


Demam sering kali dialami si kecil. Entah itu demam karena flu, pasca imunisasi, atau bahkan saat tumbuh gigi. Lalu, kapan anak perlu di bawa ke dokter?

Ketika buah hati demam, kita sebagai orang tua pasti merasa sedih dan bingung.
Kebingungan itu pun berdampak panik saat anak mulai rewel, enggan makan, lemas, muntah, diare, serta keluhan lain saat demam. Lalu kita pun bersegera membawa si kecil ke dokter anak.

Namun ternyata, menurut Indonesian Pediatric Society (IDAI), 30 persen total kunjungan anak ke dokter merupakan kasus demam. Padahal demam bukanlah penyakit, melainkan reaksi normal tubuh terhadap virus ataupun kuman yang masuk.

Lalu jika hanya reaksi tubuh, apakah artinya tidak perlu ke dokter anak? Tentu jawabannya tidak. Ada kondisi tertentu yang mengharuskan demam si kecil perlu konsultasi dokter anak.
"Jika anak lebih sering tidur, malas minum dan buang air kecil semakin jarang, segera bawa anak ke dokter." demikian tulis IDAI dalam webnya.

Lebih rinci, menurut American Academy of Pedriatic (AAP), sangat penting untuk memeriksa suhu si kecil. Jika suhu tubuhnya sudah di atas batas standar, maka harus segera dibawa ke dokter anak. Standar tersebut menurut AAP sebagai berikut.


  • Untuk anak di bawah 3 bulan, maka segera hubungi dokter jika suhu tubuhnya lebih dari 37,9 derajat celcius.
  • Anak usia antara 3-6 bulan, maka segera hubungi dokter jika suhu tubuhnya lebih dari 38,3 derajat celcius.
  • Kemudian untuk usia diatas 6 bulan, maka suhu tubuh diatas 39,4 derajat celcius menjadi tanda untuk membawa si kecil ke dokter anak.

Jadi jika si kecil sakit, jangan terlalu panik kemudian terburu-buru ke dokter anak. Sahabat abiummi dapat melakukan home treathment terlebih dulu.

Menurut IDAI lagi, terapi fisik dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh. Terapi tersebut di antaranya kompres air hangat dan beri minum dalam jumlah banyak.

Adapun obat penurun panas, atau yang sering dikenal dengan parasetamol, hanyalah untuk kenyamanan anak. Jadi jangan berharap parasetamol akan menurunkan demam sang buah hati, ya sahabat abiummi. Kembali lagi pengetahuan awal bahwasanya demam adalah reaksi normal tubuh. Kalau anak demam, artinya tubuh si buah hati bereaksi sebagaimana mestinya. Demam itulah pertahanan tubuh si kecil dalam melawan virus, bakteri ataupun infeksi.

Demikian sahabat abiummi. Yuk jangan panik saat anak sakit. Rawat si buah hati namun tetap pantau kondisinya. Menjadi dokter untuk anak, mengapa tidak.


Published at: abiummi.com

Afriza Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar