Siapa pun yang pernah membaca novel pertama Khaled Hosseini, The
Kite Runner, pasti akan menyukai novel keduanya ini. Sebagaimana The Kite
Runner yang sukses bestseller di AS maupun manca negara, A Thousand Splendid
Suns pula meneruskan kesuksesan tersebut.
Novel kedua penulis berkebangsaan Afghanistan-Amerika ini
bukanlah lanjutan kisah The Kite Runner. Namun latar kisahnya masih sama, yakni
Afghanistan di era peperangan. Adapun tokoh utama kali ini merupakan dua orang
wanita Afghanistan yang berjuang untuk hidup.
Novel berkisah tentang dua orang wanita, Mariam dan Laila,
sekaligus kisah dua kota di Afghanistan, Herat dan Kabul. Di bagian awal novel
mengisahkan kehidupan Mariam, seorang gadis kecil yang tinggal bersama ibunya
di perbatasan Kota Herat. Ia merupakan anak "haram" hasil pemerkosaan
majikan ibunya yang kaya raya bernama Jalil.
Sepekan sekali, Jalil mengunjungi Mariam hingga membuat gadis
remaja itu sangat mengidolakan ayahnya. Sementara sang ibu sangatlah membenci
Jalil. Hingga suatu hari Mariam kabur ke rumah ayahnya di Heret tanpa peduli
ucapan ibunda bahwa ia tak akan diterima di keluarga besar Jalil yang telah
beristri dua.
Mariam merasa menyesal begitu tiba di rumah besar ayahnya yang
merupakan saudagar kaya pemilik bioskop Heret. Ucapan ibunya benar, ia tak
diterima dan diusir begitu saja.
Penyesalan makin menjadi ketika pulang ke
rumah, ibunya telah tewas karena bunuh diri.
Kehidupan menyedihkan Mariam pun dimulai. Ia dibawa ayahnya dan
dijodohkan dengan seorang pria yang usianya 30 tahun lebih tua darinya. Mariam
yang lemah tak mampu menolak apalagi berontak. Ia pun dibawa suami ke Kota
Kabul.
Kehidupan pernikahan laksana penjara bagi Mariam, apalagi
setelah divonis tak bisa hamil akibat keguguran di kehamilan pertamanya.
Suaminya, Rasheed terus saja melakukan KDRT pada Mariam. Kehidupan Mariam
benar-benar nelangsa.
Alur novel kemudian beralih ke sosok wanita lain bernama Laila.
Ia merupakan tetangga Mariam namun keduanya tak pernah berjumpa mengingat
kondisi Mariam yang selalu dikurung di atap rumah oleh Rasheed.
Sang novelist begitu kontras menggambarkan kehidupan Mariam dan
Laila. Keluarga Laila berideologi liberal dan sangat mementingkan pendidikan.
Karenanya Laila berpendidikan tinggi. Ia bahkan memiliki seorang pacar yang
juga berpendidikan. Keduanya sering kali bepergian dan menonton film bersama.
Kehidupan Laila yang serba bebas ini kemudian mengalami titik
balik. Keluarga Laila mengalami tragedi mengerikan hingga membuatnya hidup
seorang diri. Menjadi anak yatim piatu dan miskin, Laila mau tak mau menerima
kenyataan ketika Rasheed menjadikannya istri kedua.
Dari sinilah kemudian Laila dan Mariam bertemu. Keduanya
kemudian menjadi sahabat karib yang sama-sama menanggung kekerasan sang suami,
Rasheed. Dari sini pula Laila akan menjadi mentari bagi Mariam. Ia akan
menyelamatkan hidup Mariam, dan tentu juga menyelamatkan dirinya sendiri. Namun
perjuangan keduanya pastilah tak semudah membalikkan telapak tangan.
Kisah kehidupan Mariam dan Laila begitu dramatis. Apalagi ketika
sampai di bagian tragedi keluarga Laila, hawa melodrama amat terasa. Bagaikan
sinetron yang sulit dipercaya dapat terjadi di dunia nyata. Namun itu hanya
satu kekurangan yang ditutup Khaled Hosseini dengan gaya penulisannya.
Seperti biasa, sang penulis sangat apik merangkai kata demi kata
dalam novelnya hingga sukses membuat pembaca baper. Penggambaran latar
Afghanistan pula begitu menakjubkan dengan bumbu sejarah dan politik. Ia pula
mengungkapkan hal kekerasan, kejahatan, penyiksaan dengan sangat halus dan
nyaman dibaca.
Meski terbit sejak 2007, A Thousand Splendid Suns masih "hidup" untuk tetap menjadi bacaan di kala senggang.
Judul: A Thousand Splendid Suns
Penulis: Khaled Hosseini
Penerjemah: Berliani M. Nugrahan
Penerbit: Qanita (Mizan)
Tahun terbit: November 2007, Mei 2011 (cetakan kedua, gold edition)
Tebal buku: 516 halaman
Penulis: Khaled Hosseini
Penerjemah: Berliani M. Nugrahan
Penerbit: Qanita (Mizan)
Tahun terbit: November 2007, Mei 2011 (cetakan kedua, gold edition)
Tebal buku: 516 halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar