Minggu, 19 Maret 2017

Masjid Kobe; Masjid yang Selamat dari Bom dan Gempa




Jika kita terpana melihat Masjid Darussaam di Aceh yang tak ikut tergulung tsunami pada tahun 2000 silam, maka fenomena Masjid Muslim Kobe lebih menakjubkan lagi. Masjid di Jepang ini tetap utuh setelah bom tahun 1945, pun tak goyah saat gempa tahun 1995. Subhanallah, Maha Kuasa Allah melindungi rumah-Nya.

Dalam sejarah kita ingat adanya bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang pernah menghancurkan leburkan Jepang pada saat Perang Dunia kedua. Tentu itu adalah catatan tak terlupakan karena momen itu lah negara kita dapat mencapai kemerdekaan. Namun ada satu peristiwa menarik saat itu. Yakni keberadaan Masjid Kobe yang tetap utuh seakan tak tahu sejarah bom mematikan tersebut.

Bom sekutu yang meluluh lantakkan negeri sakura ternyata tak hanya berjumlah dua. Hujan bom yang tak berperikemanusiaan pun terjadi di luar Kota Hiroshima dan Nagasaki, salah satunya yakni di kota Kobe. Saat itu kondisi kota benar-benar hancur. Puing-puing reruntuhan tersebar di mana-mana. Hanya satu bangunan yang tetap kokoh, yakni Masjid Muslim Kobe.

Tentara Jepang dan masyarakat bahkan berlindung di masjid tersebut. Luar biasa, tak ada sedikit pun retak pada dinding masjid. Bahkan seandainya masjid tak terkena langsung bom ganas tersebut, semestinya lah masjid tetap hancur dengan kerasnya suara dan getaran yang ditimbulkannya. Namun semua teori itu tak berlaku. Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak tanpa cacat. Hanya ada satu tanda masjid tersebut selamat dari bom, yakni bekas asap hitam yang tertoreh di dinding luar masjid. Itu saja.

Tak hanya bom perang dunia, kekokohan masjid diuji kedua kalinya dengan adanya gempa bumi. Bencana gempa Great Hanshin berkekuatan 7,3 skala richter mengguncang Kota Kobe pada tahun 1995. Banyak nyawa terenggut dan banyak bangunan kota hancur. Namun lagi-lagi, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak di antara puing reruntuhan. Masjid bahkan dibuka dan bertambah fungsi menjadi tempat pengungsian serta penyelamatan para korban.

Masjid Muslim Kobe berdiri pada tahun 1935. Inilah masjid pertama yang berdiri di Negeri Samurai. Pembangunannya bermula dari makin banyaknya jumlah pendatang muslimin di Jepang. Sebuah komunitas muslim pun terbentuk dari para pedagang India dan Arab serta warga Turki-Tartar yang menetap di Kobe. Mereka kemudian berinisiatif membangun sebuah masjid untuk beribadah bersama.

Hingga kini, Masjid Muslim Kobe masih berdiri anggun di tengah masyarakat Shinto. Keindahannya sedikit berbeda dengan bangunan gaya Jepang pada umumnya. Pasalnya, masjid ini memang dibangun dengan gaya arsitektur Turki.

Lekukan demi lekukan indah Masjid Muslim Kobe merupakan hasil karya arsitek asal Ceko, Jan Josef Svagr. Sang arsitek memang mengadopsi gaya tradisional Turki untuk bangunan masjid tersebut. Terdapat dua menara menjulang tinggi disertai kubah megah di atap masjid, sangat khas masjid era Turki Utsmani. Ornamen mihrab dan mimbar serta ukirannya pun sangat berciri khas gaya Turki yang banyak mendapat pengaruh dari Byzantium.

Masjid yang berlokasi di kawasan Nakayamate-dori, Chuo-ku, Kobe, tersebut juga dilengkapi bangunan pendukung seperti ruang-ruang kelas dan aula yang luas. Bangunan pendukung tersebut difungsikan sebagai sekolah Al-Qur'an bagi anak-anak, dakwah Islam, kajian keislaman, serta kegiatan muslim Kobe lain. Layaknya Islamic Center, masjid ini menjadi pusat kegiatan Islam di Jepang, khususnya Kobe.

Posisi imam Masjid Muslim Kobe selalu diisi oleh muslimin asal Timur Tengah. Sejak berdirinya, imam masjid dikirim dari wilayah Arab terutama dari Universitas Al-Azhar Mesir. Imam Mohamed Shamguni merupakan imam pertama masjid tersebut. Selain imam, masjid juga memiliki komite dan muadzin yang semuanya diisi para da'i luar negeri. Warga asli Jepang tak menempati posisi tersebut karena mereka semua merupakan muallaf yang masih sangat minim pengetahuan agama. Belum lahir seorang pun da'i yang berasal dari warga asli Jepang.

Published at: muslimahdaily.com
Afriza Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar